TIMES POSO, PALU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sulawesi Tengah (BPBD Sulteng) rencananya akan memasang sistem peringatan dini likuefaksi di delapan titik di wilayah Kabupaten Sigi dan Kota Palu.
Sistem peringatan dini ini mampu mendeteksi dan memberikan peringatan aktivitas likuefaksi yang dipicu oleh gempa bumi.
Hal demikian disampaikan Kasubid Kesiapsiagaan BPBD Sulteng Ashrafuddin usai mengikuti workshop penyusunan rencana kontijensi Kabupaten Sigi yang dilaksanakan di Kantor Dinas Koperasi dan UMKM Sigi, Selasa, (26/1/2021).
Menurutnya delapan alat system peringatan dini likuefaksi rencananya selesai terpasang akhir tahun 2021. Untuk titik pemasangannya, pihaknya masih berkoordinasi dengan Badan Geospasial karena Badan Geospasial yang lebih mengetahui dimana titik-titik rawan likuefaksi.
Ia menjelaskan, alat system peringatan dini likuefaksi ini dikembangkan oleh Universitas Tadulako dan saat ini masih sementara proses penelitian alatnya kemudian di uji lab, setelah itu baru dipasang.
"Jadi kami bekerjasama dengan Untad, karena memang alat ini di produksi oleh Universitas Tadulako. Di Indonesia alat ini pertama kali dikembangkan oleh Universitas Tadulako. Diluar Negeri alat ini sudah ada, namun kalau beli di luar negeri harganya cukup mahal," ujarnya.
Fungsi sistem peringatan dini likuefaksi di Kota Palu dan Kabupaten Sigi ini nantinya akan memberikan sinyal ketika suhu tanah berubah karena dipicu gempa, maka alat ini akan bunyi. Alat ini nantinya akan dipasang di fasilitas umum yang ada pengeras suara seperti masjid dan ditanam ke dalam tanah. (*)
Pewarta | : Syarifah Latowa |
Editor | : Ronny Wicaksono |