Ekonomi

BPRS ASBISINDO Catat Pertumbuhan Aset Sebesar 8,67 Persen, di Atas Industri Perbankan Umum

Senin, 05 April 2021 - 16:18
BPRS ASBISINDO Catat Pertumbuhan Aset Sebesar 8,67 Persen, di Atas Industri Perbankan Umum (Diri Kiri) Edi Sunarto Ketua II BPRS ASBISINDO, Syarhil T. Alam Ketua I, Alfi Wijaya Sekretaris Umum, Cahyo Kartiko Ketua Kompartemen dan Dewi Mardalela Bendahara Umum. (FOTO: Hasbullah/TIMES Indonesia)

TIMES POSO, JAKARTA – Tren Bank Pembiayaan Rakyat Syariah ASBISINDO (BPRS ASBISINDO) hingga akhir tahun 2020  tumbuh positif, baik di sisi asset, pembiayaan maupun penghimpunan dana masyarakat.

Pertumbuhan ini tidak begitu terpengaruh selama Pandemi Covid-19 yang mulai terjadi pada triwulan pertengahan semester pertama ditahun 2020.

Demikian disampaikan Ketua Kompartemen BPRS ASBISINDO, Cahyo Kartiko dalam Musyawarah Nasional (Munas) yang digelar secara virtual dan tatap muka. Munas diikuti sekitar 140 an peserta yang tersebar di seluruh Provinsi, Kabupaten dan Kotamadya di Indonesia, Senin (5/4/2021).

Munas pertama ini yang dipusatkan di Menara HIK, Kota Tangerang mengusung tema kebangkitan BPRS dengan kekuatan ukhuwah untuk membangun perekonomian Umat. Munas menghadirkan beberapa narasumber, antara lain, Gunawan Setyo Utomo Deputi Direktur Pengembangan Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Prof KH Didin Hafiduddin sebagai Tokoh Agama.

“Hingga saat ini, pertumbuhan asset BPRS mencapai 8,67 persen dengan total aset Rp 14,95 T. Sedangkan pembiayaan dan dana pihak ketiga tumbuh 7,42 persen menjadi Rp 10,68 T dan 12,45 persen menjadi Rp 9,81 T," ucap Cahyo.

Dalam kesempatan itu, Cahyo menjelaskan bahwa masa kepengurusan 2018-2021 telah menjalankan 6 bidang program utama dalam membantu dan memajukan BPRS di Indonesia. 

Pertama dalam bidang hukum dan advokasi. Kedua riset, kajian dan publikasi. Ketiga, organisasi dan pembinaan anggota. Keempat, sertifikasi, literasi dan edukasi. Kelima, pengembangan bisnis dan IT dan terkahir, kolaborasi dan hubungan kelembagaan.

"Enam program utama ini telah menjadi bagian dari pondasi BPRS untuk bisa bersaing dan mengikuti perkembangan teknologi. BPRS bisa tumbuh lebih baik dalam perkembangan dunia perbankan di Indonesia," ucapnya.

Diakui Cahyo, selama pandemi Covid-19  yang melanda dunia memang memberikan dampak pada dunia perbankan, tidak terkecuali dengan BPRS. Namun, seiring dengan kebijakan pemerintah dan aturan baru OJK yang memberikan stimulus kepada dunia perbankan dinilai sangat membantu BPRS.

"Kami berterimakasih kepada pemerintah dan OJK atas kebijakan-kebijakan yang telah diambil dalam mengatasi dampak pandemi Covid-19 terhadap industri perbankan khususnya BPRS. Kebijakan relaksasi pembiayaan memberikan kesempatan kepada nasabah BPRS untuk menata cashflow usaha yang mengalami goncangan akibat penurunan omset usaha. Banyak nasabah kami bisa terbantu dari kebijakan tersebut," ungkapnya. 

Selain itu pula, Kompartemen BPRS terus aktif untuk menunjang stabilitas SDM di industri, baik dari level komisaris, direksi, manager hingga staf. Berbagai pelatihan dibuatkan untuk berbagai program secara daring maung offline.

"Kegiatan sertifikasi terus dilakukan ditambah dengan training-training dalam pengembangan SDM. BPRS secara sumber daya manusia insaninya harus mempunyai intelektual yang modern, maju dan tangguh,” kata Cahyo, Ketua Kompartemen BPRS ASBISINDO. (*)

Pewarta : Hasbullah
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Poso just now

Welcome to TIMES Poso

TIMES Poso is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.