https://poso.times.co.id/
Berita

Siang Ini Jam Terpanas di Arafah, Ini Imbauan Pemerintah Arab Saudi untuk Jemaah Haji

Kamis, 05 Juni 2025 - 16:38
Siang Ini Jam Terpanas di Arafah, Ini Imbauan Pemerintah Arab Saudi untuk Jemaah Haji Ribuan jemaah haji saat terlibat memenuhi bukit Arafah sebelum melanjutkan menuju Muzdalifah yang kemudian lempar jumrah.(FOTO: Saudi Press Agency)

TIMES POSO, JAKARTA – Kamis (5/6/2025) hari ini di Arab Saudi pada jam 11.00 siang, ribuan jemaah haji berdoa di puncak Gunung Arafah selama titik puncak ibadah haji tahunan, sementara para pejabat Arab Saudi mengimbau para peserta untuk tidak berada di luar selama jam-jam terpanas di siang hari.

Kementerian Kesehatan Arab Saudi telah mengeluarkan imbauan agar para jemaah haji untuk berhati-hati terhadap paparan sinar matahari langsung pada Hari Arafah, khususnya pada jam-jam puncak siang hari ini.

Para jemaah haji juga diimbau untuk mengikuti rencana kelompok yang terorganisasi dan menggunakan payung saat berpindah tempat untuk melindungi diri dari sinar matahari. 

Tindakan pencegahan ini merupakan bagian dari upaya kementerian yang lebih luas untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan para jemaah haji, khususnya di tengah meningkatnya suhu di tempat-tempat suci. 

Suhu udara di Padang Arafah diperkirakan maksimum 41°C dan minimum 29°C.

Sistem kesehatan Arab Saudi terus beroperasi pada tingkat kesiapsiagaan yang tinggi, dipandu oleh rencana aksi yang terpadu dan proaktif.

Upaya-upaya ini secara signifikan meningkatkan kualitas layanan kesehatan yang diberikan dan memainkan peran penting dalam memungkinkan para jemaah haji untuk melakukan ritual mereka di lingkungan yang aman dan sehat. 

Ribuan jemaah mulai berkumpul sebelum fajar di sekitar bukit dan dataran sekitar tempat dimana Nabi Muhammad SAW diyakini menyampaikan khotbah terakhirnya, Khutbah Wada atau khutbah perpisahan. 

Sebab, tidak lama setelah menyampaikan khutbah tersebut Nabi Muhammad SAW wafat.

Sementara sebagian jemaah tiba lebih awal untuk memanfaatkan udara pagi yang relatif sejuk, banyak pula jemaah yang tetap tinggal selama berjam-jam untuk salat dan membaca Al-Qur'an hingga malam hari pada bagian paling berat dari ibadah haji.

Setelah matahari terbenam nanti,  mereka akan menuju Muzdalifah, di tengah-tengah antara Arafah dan kota tenda Mina, dimana mereka akan mengumpulkan kerikil untuk lempar jumrah.

Lempar jumrah bukan sekadar ritual melempar batu. Lebih dari itu, lempar jumrah merupakan simbolisasi perlawanan terhadap bisikan-bisikan jahat dari setan yang selalu berusaha menyesatkan manusia.

Awal pekan ini, otoritas Saudi mengimbau para jemaah untuk tetap berada di dalam tenda mereka antara pukul 10 pagi hingga pukul 4 sore pada hari Kamis, saat matahari gurun berada pada titik teriknya.

Suhu tahun ini telah melampaui 40 derajat Celsius saat jutaan umat muslim dari seluruh dunia berkumpul di sana.

Para pejabat telah meningkatkan upaya mitigasi panas dengan tujuan untuk menghindari terulangnya haji tahun lalu, yang mengakibatkan 1.301 jemaah meninggal karena suhu mencapai 51,8°C.

Untuk membuat ibadah haji tahun ini lebih aman, pihak berwenang juga telah memperluas infrastruktur, mengerahkan ribuan personel tambahan, dan mengandalkan berbagai alat berteknologi tinggi untuk membantu mengelola kerumunan dengan lebih baik.

Pihak berwenang telah memobilisasi lebih dari 40 lembaga pemerintah dan 250.000 pejabat, menggandakan upaya mereka melawan penyakit terkait panas setelah gelombang panas yang mematikan tahun 2024.

Area yang diarsir telah diperluas hingga 50.000 meter persegi, ribuan petugas medis akan disiagakan, dan lebih dari 400 unit pendingin akan dikerahkan, kata menteri haji kepada AFP.

Pihak berwenang mengatakan mayoritas kematian pada tahun 2024 terjadi di antara jemaah haji yang tidak terdaftar yang tidak memiliki akses ke fasilitas seperti tenda ber-AC dan bus.

Tahun ini, mereka juga menindak tegas jemaah haji tak terdaftar yang ingin menyelinap ke Mekkah, dengan mengandalkan penggerebekan rutin, pengawasan pesawat nirawak, dan rentetan peringatan melalui teks.

Izin haji dialokasikan ke negara-negara berdasarkan kuota dan didistribusikan ke individu melalui undian.

Kerumunan besar jemaah haji telah terbukti mematikan di masa lalu, yang paling terkenal adalah pada tahun 2015 ketika terjadi penyerbuan saat ritual lempar jumrah di Mina yang menewaskan hingga 2.300 orang dalam bencana haji paling mematikan. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Poso just now

Welcome to TIMES Poso

TIMES Poso is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.