https://poso.times.co.id/
Gaya Hidup

Mengupas Nilai Historis Kue Apem yang Lekat dengan Tradisi Jawa

Sabtu, 22 Februari 2025 - 00:14
Mengupas Nilai Historis Kue Apem yang Lekat dengan Tradisi Jawa Kue apem

TIMES POSO, JAKARTAKue apem salah satu jajanan pasar yang masih populer hingga kini. Sebab, kue apem menjadi kue wajib saat ritual adat dalam tradisi Jawa. 

Kue apem menjadi kue yang wajib dihidangkan saat perayaan hari besar agama Islam yang berkaitan erat dengan adat Jawa. Misalnya saat menyambut Tahun Baru Islam atau Suro dalam kalender Jawa. 

Pada peringatan kematian, wajib untuk menyertakan kue apem dalam hidangannya. Termasuk menyambut Ramadan dan masih banyak ritual adat Jawa lainnya. 

Saking sakralnya kue apem, konon yang membuat kue ini harus suci dari segala najis. Pembuat tidak boleh dalam keadaan berhadas besar sepeti junub atau sedang haid. Maka sebelumnya si pembuat harus mandi wajib agar benar-benar yakin kalai dirinya sudah bersih dan suci. 

Orang tua bilang, kalau bikin kue apem dalam kondisi belum suci, maka kue apem tidak bagus jadinya, bisa lekas basi, bisa bentuknya yang tidak sempurna bahkan rasanya yang tidak enak. 

Hal ini juga erat kaitannya dengan kue yangakan digunakan untuk ritual. Mereka percaya apapun yang akan dibuat untuk ritual atau sesaji haruslah bersih dan suci. 

Meski lekat dengan tradisi Jawa, namun faktanya kue apem bukan berasal dari Jawa. Wikipedia menuliskan kue ini berasal dari India dengan nama 'appam'. Dikenalkan oleh Ki Ageng Gribig (pemuka agama yang merupakan keturunan Prabu Brawijaya). Sepulang dari perjalanan dari Tanah Suci ia membawa appam hingga ke Indonesia. 

Ki Ageng Gribig yang juga salah satu murid Sunan Kalijaga itu kemudian membagikan kue appam ke warga setempat, sebagai wujud syukur ia telah kembali ke Tanah Air dengan selamat. Ki Ageng Gribig menyebut kue ini dengan sebutan apem, yang lebih mudah bagi lidah Jawa.

Saat itulah, membagikan kue appam menjadi tradisi sebagai bentuk rasa syukur. Secara filosofi, apem yang berwarna putih bersih itu juga merupakan bentuk pengampunan dari berbagai kesalahan. 

Kue-apem-2.jpg

Resep apem 

Apem merupakan kue tradisional yang menggunakan bahan dasar tepung beras. Karena itu warnanya putih bersih. Rasanya gurih karena santan kelapa yang mendominasi rasa. Ingin membuat kue apem untuk hantaran jelang Ramadan ini? Berikut resepnya. 

Bahan-bahan:

500 gr Tepung beras 
125 gr Terigu 
375 gr Gula pasir
1 sdt Vanila essens
250 gr Tape singkong
750 ml Santan rebus yang sudah hangat
1 pack Ragi instan

Cara Membuat:

Haluskan tape dan gula (pake tangan, steril ya), kemudian masukkan terigu dan tepung beras sambil diayak, lalu ragi instan. Aduk rata.

Tambahkan santan hangat sedikit demi sedikit sambil terus di aduk, ulen dan diremas adonan sampai tidak bergerindil. Beri vanilla essens, aduk rata sebentar saja.

Istirahatkan adonan, tutup dengan tutup panci. Diamkan sampai adonan berbuih (sekitar 1-1,5 jam)

Panaskan cetakan dengan api kecil. Olesi bagian dalam lubang cetakan dengan margarin, tipis aja. Tuangkan adonan(jangan sampai penuh karena nanti akan naik), tutup cetakannya. Tunggu sampai matang (boleh intip bagian pinggirnya)

Kalau bagian pinggirannya sudah kecoklatan dan bagian atasnya sudah kering, artinya kue apem sudah matang. Angkat dan bisa langsung disajikan. 

Sebagai topping bisa ditambahkan guntingan daun pandan atau nangka iris di tengah kue apem. (*)

Pewarta : Dhina Chahyanti
Editor : Dhina Chahyanti
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Poso just now

Welcome to TIMES Poso

TIMES Poso is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.