TIMES POSO, MAGELANG – Kabupaten Magelang dikenal sebagai daerah yang kaya akan kuliner tradisional, salah satunya ialah, olahan ikan sungai atau yang akrab disebut iwak kali.

Kehadiran Sungai Progo, Elo, dan sejumlah aliran sungai kecil membuat masyarakat setempat terbiasa mengolah ikan air tawar menjadi hidangan lezat, bahkan turun-temurun. 

Saat ini, beberapa rumah makan di Magelang dan sekitarnya terus melestarikan cita rasa tersebut dengan menyajikan berbagai olahan iwak kali, terutama mangut. Mangut adalah, masakan berbumbu pedas gurih dengan kuah santan khas Jawa Tengah.

Salah satu yang paling populer adalah Mangut Pintjoek di Pagersari, Mungkid. Dikenal sebagai restoran spesialis iwak kali sejak 2019, tempat ini menyajikan berbagai jenis ikan sungai seperti wader, beong, gabus, belut, hingga pelus atau bulus. 

Olahan iwak kaki, salah satu menu favorit Rumah Makan Omah Kayoman, di Desa Progowati. (FOTO: Ig, omahkayoman)

Menu unggulan rumah makan ini adalah, mangut dengan kuah santan pekat dan rempah kuat, disajikan di atas daun pisang atau yang oleh orang Magelang bungkus daun pisang itu disebut, pincuk. 

Sajian ini memberikan nuansa makan ala pedesaan yang alami dan otentik. Harga menu di sini juga masih terjangkau, mulai sekitar Rp27.000 hingga Rp50.000 untuk jenis ikan tertentu.

Selanjutnya, Omah Kayoman di Desa Progowati menjadi pilihan favorit bagi pencinta mangut beong. Keistimewaan tempat ini terletak pada proses memasak tradisional menggunakan tungku kayu bakar yang menghasilkan aroma khas dan rasa yang lebih “nendang” dibandingkan cara masak modern. 

Beong, adalah ikan sungai yang memiliki bentuk seperti Lele, namun ukurananya lebih besar dengan daging tebal dan kenyal, tekstur dagingnya inilah yang membedak dengan ikan lele. 

Namun, seiring perkembangan jaman, kini sebagian sudah berasal dari hasil budidaya warga setempat, sehingga pasokan relatif terjaga. Harga hidangan di Omah Kayoman juga ramah di kantong, mulai dari kisaran Rp10.000–30.000 per porsi.

Untuk pelancong yang melintas di jalur Magelang–Yogyakarta, RM Iwak Kali Idaman 3 di Muntilan menjadi tempat makan yang banyak direkomendasikan. Rumah makan ini menyajikan mangut wader, mangut beong, nila, atau patin dengan harga mulai sekitar Rp25.000.

Suasananya sederhana tetapi nyaman, cocok bagi rombongan kecil maupun keluarga yang ingin menikmati sajian “rumahan” khas Jawa Tengah tanpa harus antre panjang seperti di restoran populer.

Rekomendasi berikutnya adalah Rumah Makan Progosari di kawasan Srowol, Progowati. Tempat ini terkenal sebagai resto keluarga yang menyediakan ragam menu kampung, termasuk olahan ikan air tawar. 

Dengan area yang luas, fasilitas memadai, serta suasana teduh, rumah makan ini menjadi tempat singgah favorit setelah wisata ke kawasan Borobudur atau Sendangsono. Ragam menu tradisionalnya membuat Progosari menjadi pilihan aman untuk keluarga besar yang memiliki selera berbeda-beda.

Keberadaan empat rumah makan ini membuktikan bahwa kuliner iwak kali masih menjadi bagian penting dari identitas Magelang. Selain menjaga tradisi, sajian ini juga menghadirkan pengalaman rasa yang sulit ditemui di kota besar.

Mulai dari aroma daun pisang, asap kayu bakar, hingga racikan bumbu desa yang otentik. Bagi wisatawan maupun warga lokal, menikmati iwak kali tidak hanya soal makan, tetapi juga mengenal budaya sungai yang telah menghidupi masyarakat sejak lama.

Jika berencana berkunjung ke Magelang, mencicipi iwak kali dari salah satu rumah makan tersebut bisa menjadi agenda kuliner yang sayang untuk dilewatkan. (*)